Print This Page

Clock

Postingan Populer

BLOG SAHABAT

Diberdayakan oleh Blogger.

"Cegah Kanker Rahim dengan Papsmear"

Diposting oleh pkmtelagamurni Jumat, 10 Juni 2011

     
( Kegiatan Penyuluhan tentang " kanker Rahim " oleh petugas UPTD Puskesmas Telaga Murni ) 
Cegah Kanker Rahim dengan Papsmear


Jika ditanya penyakit apa yang paling ditakuti oleh wanita, mungkin kanker leher rahim adalah jawaban yang paling banyak diberikan oleh kaum wanita masa kini, padahal kanker jenis ini dapat disembuhkan secara total
asal terdeteksi sedini mungkin.

Saat ini, dengan deteksi dini dan penanganan yang benar, kanker leher rahim atau kanker serviks, dapat disembuhkan total, dengan kemungkinan penyakit timbul kembali nol persen. Bahkan, menurut para ahli kandungan, kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang paling cepat disembuhkan, dengan prosentase kesembuhan seratus persen.

Selain itu untuk mendeteksi adanya kanker ini di dalam tubuh, seorang wanita tak perlu merogoh kocek yang tebal. Hanya dengan beberapa puluh ribu saja untuk menjalankan tes papsmear, wanita dapat segera bisa tahu apakah mengidap kanker leher rahim atau tidak.

Sayangnya, dengan berbagai peluang kesembuhan di atas, berdasarkan sebuah penelitian di AS, dari lima kasus pasien kanker leher rahim, lima-limanya selalu berakhir kematian dalam waktu paling lambat lima tahun setelah kanker terdeteksi.



Penelitian tersebut juga menyebutkan empat dari seratus wanita akan terkena kanker leher rahim, artinya, kemungkinan wanita menderita kanker leher rahim sangat tinggi. Ini dikarenakan banyak perempuan tidak mau atau takut memeriksakan diri untuk mengetahui adanya kanker leher rahim, sehingga kanker terlambat terdeteksi. Setelah diketahui mengidap kanker leher rahim pun banyak dari mereka memilih pura-pura tidak perduli dari pada melakukan pemeriksaan ulang kemudian disembuhkan segera. Itulah sebabnya mengapa penderita kanker leher rahim hampir selalu berakhir dengan kematian.

Kenapa Takut?

Ketakutan dan keengganan para wanita pada deteksi dan penyembuhan kanker leher rahim, umumnya diawali sejak pemeriksaan papsmear. Pemeriksaan ini seperti pemeriksaan dalam, dimana ibu dalam posisi litotomi - berbaring, kaki terbuka - akan menjalani pengambilan sedikit cairan vagina menggunakan speculum atau alat berupa sendok. Sakit? Tentu tidak, apalagi jika seorang wanita pernah melahirkan. Masuknya benda asing ke dalam vagina untuk pengambilan sel leher rahim ini mungkin terasa "kecil" dibanding rasa nyeri yang dialami ketika mengeluarkan bayi berkilo-kilo. Contoh sel leher rahim akan diambil dari vagina bagian atas dan dari dalam saluran leher rahim. Setelah itu hasilnya diperiksa di laboratorium. Melalui metode papsmear ini dapat diketahui dengan segera apakah wanita memiliki kemungkinan terkena kanker leher rahim atau tidak. Biasanya sel kanker memiliki ciri kurang lengket dibanding sel sehat, selain itu lebih mudah terkelupas ke dalam saluran kemaluan.

Hasil pemeriksaan papsmear yang menunjukan adanya kelainan sel umumnya jarang terjadi. Dari 1000 pemeriksaan, hanya 20 wanita yang hasil pemeriksaannya menunjukan adanya sel yang tidak normal, dan bisanya tiga diantaranya tidak perlu dikhawatirkan. Jika ditemukan adanya sel yang tidak normal, biasanya akan segera dilakukan pemeriksaan ulangan. Dalam pemeriksaan ulangan sel dari dalam leher rahim diambil setelah leher rahim diperiksa dengan kaca pembesar yang disebut kolposkop. Meski tidak secepat pemeriksaan pertama, untuk pemeriksaan lanjutan pun kaum wanita tidak perlu dirawat inap, karena pengambilan sel hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit dan tidak memerlukan pembiusan. Setelah dilakukan pengambilan jaringan, leher rahim akan kembali sembuh dengan baik. Kecuali jika jaringan yang diperlukan lebih besar, baru perlu dirawat untuk menghindari kemungkinan adanya gangguan. Meski hal ini hampir tidak pernah terjadi.

Segera Ditolong

Bila melalui pemeriksaan lanjutan diketahui wanita memiliki sel-sel kanker pada rahimnya, dokter akan segera mengobati. Jika penderita masih menginginkan punya anak, pengobatan dilakukan hanya dengan mengorek daerah yang terkena. Tetapi bila ia sudah merasa cukup punya keturunan, lebih baik rahimnya dibuang sama sekali.

Semua pengobatan ini, lanjutnya, harus dilakukan dengan rutin dibarengi pemeriksaan secara teratur guna mencegah kanker hinggap lagi. Kalau dilihat cara pemeriksaan dan penangannya, kanker leher rahim ini sangat sederhana bukan? Yang jadi masalah, banyak wanita terlambat diketahui mengidap kanker leher rahim karena enggan dan takut sejak awal. Padahal kanker ini kasat mata, artinya, seorang perempuan muda yang tampak sehat, bisa saja ternyata menderita kanker leher rahim stadium lanjut atau gawat.

Perempuan moderen, yang peduli pada kesehatannya dan pada keluarga yang dicintai di rumah, seharusnya peduli untuk melakukan tes papsmear. Papsmear menjadi lebih penting dan harus dilakukan begitu perempuan melakukan hubungan seksual, pernah melahirkan, melahirkan sebelum usia dua puluh tahun, atau mengalami menopause.

Pada perempuan yang pernah berhubungan dengan banyak pria, resiko terkena kanker leher rahim meningkat menjadi dua kali lipat. Ini karena peluang mereka dihinggapi Kuman Klamidia yang diduga dapat menjadi pemicu munculnya sel kanker leher rahim, lebih besar. Sedangkan kuman ini ditularkan melalui hubungan seksual. Pemeriksaan papsmear yang dilakukan sesegera mungkin, terutama oleh wanita yang pernah bersenggama, akan memberikan manfaat cukup tinggi, karena kalau terdeteksi kanker biasanya stadiumnya sangat awal. Artinya, kanker dapat disembuhkan dengan cepat hingga 100 persen.

Sebaliknya, menurutnya, kanker leher rahim yang baru diketahui pada stadium tinggi umumnya sulit diobati dengan cara apa pun. Jadi, yuk, kita papsmear.

Sekali Papsmear, Empat Kanker Terdeteksi

Terimakasih pada Profesor Papanicolau, berkat metode papsmear yang ditemukannya, harapan wanita hidup lebih sehat dan lebih lama, semakin besar.

Pemeriksaan papsmear selain dapat mendeteksi adanya kanker leher rahim, ternyata juga dapat mendeteksi dugaan adanya kanker di kawasan peranakan lainnya, yaitu kanker indung telur - yang menyerang organ reproduksi - kanker lubang kemaluan biasanya menyerang wanita usia lanjut, dengan ciri gatal tak terkendali, dan kanker badan rahim, yang biasanya menyerang wanita usia 55 tahun ke atas.

Khusus kanker indung telur, ini juga tergolong kanker yang populer menyerang wanita karena kira-kira 5% dari semua kanker yang menyerang wanita mengenai indung telur. Atau bila dihitung dari seluruh jenis kanker daerah peranakan, maka kira-kira 10% di antaranya adalah kanker indung telur. Gejala pertamanya adalah pembesaran indung telur yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan dalam.

Dari : astaga.com


PENGUNJUNG BLOG

Tayangan Laman

OBROLAN.


ShoutMix chat widget

kompas.com

suara-merdeka-cybernews